PENDEKATAN AKSIOLOGI
DALAM PROSES PEMBELAJARAN.
Tasrin |
![]() |
Even looking awesome views is a leeaning process |
Ilmu merupakan sesuatu yang paling penting bagi
manusia, karena dengan ilmu semua keperluan dan kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara lebih
cepat dan lebih mudah. Dan merupakan kenyataan yang tidak bisa dipungkiri bahwa
peradaban manusia sangat berhutang kepada ilmu. Singkatnya ilmu merupakan
sarana untuk membantu manusia dalam mencapai tujuan hidupnya. Kemudian timbul pertanyaan,
apakah ilmu selalu merupakan berkah dan penyelamat bagi manusia? Untuk lebih
mengenal apa yang dimaksud dengan aksiologi, akan diuraikan beberapa definisi
tentang aksiologi, diantaranya:
1.
Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani
yaitu; axios yang berarti nilai atau sesuatu yang berharga. Sedangkan logos
yang berarti akal, ilmu. Aksiologi dipahami sebagai teori tentang nilai,
penyelidikan mengenai kodrat,kriteria dan status metafisik dari nilai. Aksiologi merupakan
cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia
menggunakan ilmunya.
2.
Sedangkan
arti aksiologi yang terdapat didalalam bukunya Jujun S. Suriasumantri Filsafat
Ilmu Sebuah
Pengantar
Populer bahwa aksiologi diartikan sebagai teori nilai yang berkaitan dengan
kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh.
3.
Menurut
Bramel, aksiologi terbagi dalam tiga bagian. Pertama, moral conduct, yaitu
tidakan moral, bidang ini melahirkan disiplin khusus, yakni etika. Kedua,
esthetic expression, yaitu ekspresi keindahan. Bidang ini melahirkan keindahan.
Ketiga, sosio-political life ,yaitu kehidupan social politik, yang akan
melahirkan sosio-politik.
4.
Dalam
Enyclopedia of philosophy dijelaskan, aksiologi disamakan dengan Value and
Valuation. Ada tiga bentuk Value and Valuation.
a. Nilai, digunakan sebagai
kata benda
abstrak.
b. Nilai sebagai katabenda
konkret.
c. Nilai juga digunakan
sebagai kata kerja dalam ekspresi menilai, memberi nilai, dan dinilai.
5.
Menurut
Wibisono aksiologi adalah nilai-nilai sebagai tolak ukur kebenaran, etika dan
moral sebagai dasar normatif
penelitian dan penggalian, serta penerapan ilmu.
6.
Richad Laningan mengatakan bahwa aksiologi merupakan
kategori keempat dalam filsafat merupakan studi etika dan estetika. Hal ini
berarti bahwa aksiologi berfokus pada kajian terhadap nilai-nilai manusiawi
serta bagaimana cara mengekspresikanya.
7.
Langeveld memberikan pendapat bahwa
aksiologi terdiri atas dua hal utama, yaitu etika dan estetika. Etika merupakan
bagian filsafat nilai dan penilaian yang membicarakan perilaku orang, sedangkan
estetika adalah bagian filsafat tentang nilai dan penilaian yang memandang
karya manusia dari sudut indah dan jelek.
8.
Aksiologi
ialah ilmu pengetahuan yang menyelediki hakekat nilai yang umumnya ditinjau
dari sudut pandang kefilsafatan (Kattsoff: 1992). Nilai yang dimaksud adalah
sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa
yang dinilai. Kattsoff
(2004: 323) menyatakan bahwa pertanyaan mengenai hakekat nilai dapat dijawab dengan
cara yaitu : Subyektivitas
yatu nilai sepenuhnya berhakekat subyektif. Ditinjau dari sudut pandang ini,
nilai merupakan reaksi yang diberikan manusia sebagai pelaku dan keberadaannya
tergantung dari pengalaman.
Dari definisi-definisi mengenai aksiologi diatas,
terlihat dengan jelas bahwa permasalahan yang utama adalah mengenai nilai.
Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan
berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai. Teori tentang nilai yang dalam
filsafat mengacu pada permasalahan etika dan estetika.
Kata Nilai merupakan kata
jenis yang meliputi segenap macam kebaikan dan sejumlah hal yang lain. Nilai
itu objektif ataukah subjektif adalah sangat tergantung dari hasil pandangan
yang muncul dari filsafat.
Nilai akan menjadi subjektif, apabila subjek
sangat berperan dalam segala hal, kesadaran manusia menjadi tolak ukur
segalanya; atau eksistensinya, maknanya dan validitasnya tergantung pada reaksi
subjek yang melakukan penilaian tanpa mempertimbangkan apakah ini bersifat
psikis atau fisis. Dengan demikian, nilai subjektif akan selalu memperhatikan
berbagai pandangan yang dimilki akal budi manusia, seperti perasaan, intelektualitas,
dan hasil nilai subjektif selalu akan mengarah kepada suka atau tidak suka,
senang atau tidak senang.
Aksiologi merupakan
cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya.
Aksiologi adalah bagian
dari filsafat yang menaruh perhatian tentang baik dan buruk (good and bad),
benar dan salah (right and wrong), serta tentang cara dan tujuan (means and aims). Aksiologi mencoba
merumuskan suatu teori yang konsisten untuk perilaku etis.
Obyektivisme logis yaitu
nilai merupakan kenyataan ditinjau dari segi ontologi, namun tidak terdapat
dalam ruang dan waktu.Nilai-nilai tersebut merupakan esensi logis dan dapat
diketahui melalui akal.Obyektivisme metafisik yaitu nilai merupakan unsur obyektif
yang menyusun
kenyataan.
Situasi nilai meliputi
empat hal yaitu pertama, segi pragmatis yang merupakan suatu subyek yang
memberi nilai. Kedua, segi semantis yang merupakan suatu obyek yang diberi
nilai. Ketiga, suatu perbuatan penilaian. Keempat, nilai ditambah perbuatan
penilaian.
Problem utama aksiologi
ujar runes berkaitan empat faktor :Kodrat nilai berupa problem mengenai
apakah nilai itu berasal
dari keinginan, kesenangan, kepentingan, keinginan rasio murni.
Jenis-jenis nilai menyangkut
perbedaan antara nilai intrinsik, ukuran untuk kebijaksanaan nilai itu sendiri,
nilai-nilai instrumental (baik barang-barang ekonomi atau peristiwa-peristiwa
alamiah) mengenai nilai-nilai intrinsik.Kriteria nilai (ukuran nilai yang di
butuhkan).
Aksiologi adalah cabang
filsafat yang mempelajari tentang nilai secara umum, sebagai landasan ilmu,
aksiologi membicarakan untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu di
pergunakan?
Situasi Nilai
maliputi : Suatu
subyek yang memberi Nilai yang sebaiknya
kita namakan segi pragmatis.Suatu obyek yang diberi nilai-yang kita sebut segi
semantis. Suatu
perbuatan penilaian, suatu
nilai ditambah perbuatan
peniaian.
Pendekatan-pendekatan dalam Aksiologi dapat dijawab
dengan tiga macam cara : Nilai sepenuhnya
berhakekat subyektif.
Nilai-Nilai merupakan
kenyataan-kenyataan yang ditinjau dari segi ontologi namun tidak terdapat dalam
ruang dan waktu.
Nilai-Nilai merupakan
unsur-unsur obyektif yang menyusun
kenyataan.
-
Makna
Nilai
-
Mengandung
Nilai
-
Merupakan
Nilai
-
Mempunyai
Nilai
-
Memberi
Nilai.
Hubungan
Aksiologi terhadap pembelajaran Bahasa Inggris
Aksiologi adalah pembahasan mengenai nilai moral
pengetahuan yang menyelidiki/ mengkaji seluk beluk hakikat nilai. Aksiologi
menjawab pertanyaan apa manfaat dan nilai yang dapat diperoleh dari
pembelajaran bahasa Inggris.
Dalam pembahasan ini kami akan mencoba menguraikan
kajian hakikat nilai dalam pembelajaran Bahasa Inggris, antara lain:
1. Subjektivisme
2. Objektivisme Logis
3. Objektivisme
Metafisik
4. Makna Nilai
5. Etika
6. Estetika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar