MP3

Selasa, 17 Juni 2014

PHILOSOPHY OF SCIENCE


PENDEKATAN AKSIOLOGI DALAM PROSES PEMBELAJARAN.
Tasrin
Even looking awesome views is a leeaning process
Ilmu merupakan sesuatu yang paling penting bagi manusia, karena dengan ilmu semua keperluan dan kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara lebih cepat dan lebih mudah. Dan merupakan kenyataan yang tidak bisa dipungkiri bahwa peradaban manusia sangat berhutang kepada ilmu. Singkatnya ilmu merupakan sarana untuk membantu manusia dalam mencapai tujuan hidupnya. Kemudian timbul pertanyaan, apakah ilmu selalu merupakan berkah dan penyelamat bagi manusia? Untuk lebih mengenal apa yang dimaksud dengan aksiologi, akan diuraikan beberapa definisi tentang aksiologi, diantaranya:
1.             Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani yaitu; axios yang berarti nilai atau sesuatu yang berharga. Sedangkan logos yang berarti akal, ilmu. Aksiologi dipahami sebagai teori tentang nilai, penyelidikan mengenai kodrat,kriteria dan status metafisik dari nilai. Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya.
2.             Sedangkan arti aksiologi yang terdapat didalalam bukunya Jujun S. Suriasumantri Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer bahwa aksiologi diartikan sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh.
3.             Menurut Bramel, aksiologi terbagi dalam tiga bagian. Pertama, moral conduct, yaitu tidakan moral, bidang ini melahirkan disiplin khusus, yakni etika. Kedua, esthetic expression, yaitu ekspresi keindahan. Bidang ini melahirkan keindahan. Ketiga, sosio-political life ,yaitu kehidupan social politik, yang akan melahirkan sosio-politik.
4.             Dalam Enyclopedia of philosophy dijelaskan, aksiologi disamakan dengan Value and Valuation. Ada tiga bentuk Value and Valuation.
a.     Nilai, digunakan sebagai kata benda abstrak.
b.    Nilai sebagai katabenda konkret.
c.     Nilai juga digunakan sebagai kata kerja dalam ekspresi menilai, memberi nilai, dan dinilai.    
5.             Menurut Wibisono aksiologi adalah nilai-nilai sebagai tolak ukur kebenaran, etika dan moral sebagai dasar normatif penelitian dan penggalian, serta penerapan ilmu.
6.             Richad Laningan mengatakan bahwa aksiologi merupakan kategori keempat dalam filsafat merupakan studi etika dan estetika. Hal ini berarti bahwa aksiologi berfokus pada kajian terhadap nilai-nilai manusiawi serta bagaimana cara mengekspresikanya.
7.             Langeveld memberikan pendapat bahwa aksiologi terdiri atas dua hal utama, yaitu etika dan estetika. Etika merupakan bagian filsafat nilai dan penilaian yang membicarakan perilaku orang, sedangkan estetika adalah bagian filsafat tentang nilai dan penilaian yang memandang karya manusia dari sudut indah dan jelek.
8.             Aksiologi ialah ilmu pengetahuan yang menyelediki hakekat nilai yang umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan (Kattsoff: 1992). Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai. Kattsoff (2004: 323) menyatakan bahwa pertanyaan mengenai hakekat nilai dapat dijawab dengan cara yaitu : Subyektivitas yatu nilai sepenuhnya berhakekat subyektif. Ditinjau dari sudut pandang ini, nilai merupakan reaksi yang diberikan manusia sebagai pelaku dan keberadaannya tergantung dari pengalaman.
Dari definisi-definisi mengenai aksiologi diatas, terlihat dengan jelas bahwa permasalahan yang utama adalah mengenai nilai. Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai. Teori tentang nilai yang dalam filsafat mengacu pada permasalahan etika dan estetika.         
Kata Nilai merupakan kata jenis yang meliputi segenap macam kebaikan dan sejumlah hal yang lain. Nilai itu objektif ataukah subjektif adalah sangat tergantung dari hasil pandangan yang muncul dari filsafat.
 Nilai akan menjadi subjektif, apabila subjek sangat berperan dalam segala hal, kesadaran manusia menjadi tolak ukur segalanya; atau eksistensinya, maknanya dan validitasnya tergantung pada reaksi subjek yang melakukan penilaian tanpa mempertimbangkan apakah ini bersifat psikis atau fisis. Dengan demikian, nilai subjektif akan selalu memperhatikan berbagai pandangan yang dimilki akal budi manusia, seperti perasaan, intelektualitas, dan hasil nilai subjektif selalu akan mengarah kepada suka atau tidak suka, senang atau tidak senang.
Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya.
Aksiologi adalah bagian dari filsafat yang menaruh perhatian tentang baik dan buruk (good and bad), benar dan salah (right and wrong), serta tentang cara dan tujuan (means and aims). Aksiologi mencoba merumuskan suatu teori yang konsisten untuk perilaku etis.
Obyektivisme logis yaitu nilai merupakan kenyataan ditinjau dari segi ontologi, namun tidak terdapat dalam ruang dan waktu.Nilai-nilai tersebut merupakan esensi logis dan dapat diketahui melalui akal.Obyektivisme metafisik yaitu nilai merupakan unsur obyektif yang menyusun kenyataan.          
Situasi nilai meliputi empat hal yaitu pertama, segi pragmatis yang merupakan suatu subyek yang memberi nilai. Kedua, segi semantis yang merupakan suatu obyek yang diberi nilai. Ketiga, suatu perbuatan penilaian. Keempat, nilai ditambah perbuatan penilaian.         
Problem utama aksiologi ujar runes berkaitan empat faktor :Kodrat nilai berupa problem mengenai apakah nilai itu berasal dari keinginan, kesenangan, kepentingan, keinginan rasio murni.
Jenis-jenis nilai menyangkut perbedaan antara nilai intrinsik, ukuran untuk kebijaksanaan nilai itu sendiri, nilai-nilai instrumental (baik barang-barang ekonomi atau peristiwa-peristiwa alamiah) mengenai nilai-nilai intrinsik.Kriteria nilai (ukuran nilai yang di butuhkan).         
Aksiologi adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang nilai secara umum, sebagai landasan ilmu, aksiologi membicarakan untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu di pergunakan?         
Situasi Nilai maliputi : Suatu subyek yang memberi Nilai  yang sebaiknya kita namakan segi pragmatis.Suatu obyek yang diberi nilai-yang kita sebut segi semantis. Suatu perbuatan penilaian,  suatu nilai ditambah perbuatan peniaian.         
 Pendekatan-pendekatan dalam Aksiologi dapat dijawab dengan tiga macam cara : Nilai sepenuhnya berhakekat subyektif.
Nilai-Nilai merupakan kenyataan-kenyataan yang ditinjau dari segi ontologi namun tidak terdapat dalam ruang dan waktu.
Nilai-Nilai merupakan unsur-unsur obyektif yang menyusun kenyataan.         
-       Makna Nilai
-       Mengandung Nilai
-       Merupakan Nilai
-       Mempunyai Nilai
-       Memberi Nilai. 

Hubungan Aksiologi terhadap pembelajaran Bahasa Inggris
Aksiologi adalah pembahasan mengenai nilai moral pengetahuan yang menyelidiki/ mengkaji seluk beluk hakikat nilai. Aksiologi menjawab pertanyaan apa manfaat dan nilai yang dapat diperoleh dari pembelajaran bahasa Inggris.
Dalam pembahasan ini kami akan mencoba menguraikan kajian hakikat nilai dalam pembelajaran Bahasa Inggris, antara lain:
1.    Subjektivisme
2.    Objektivisme Logis
3.    Objektivisme Metafisik
4.    Makna Nilai
5.    Etika
6.    Estetika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar